Me, My life & I

....for I shall not pass this road again....

Tuesday, August 16, 2005

warna

Musim dingin di bagian barat daya Australia ini memang tidak bisa dibilang gampang. Hujan angin dan badai, panas dan dingin seakan berlomba untuk menguasai laga. Sebentar yang satu menang, lalu dikalahkan lagi oleh yg lain. Membuat manusia-manusianya jadi sakit pilek, batuk, demam, dan enggan keluar rumah. Mungkin karena bagian bumi ini memang bukan untuk ditinggali manusia. Tapi tentu saja, mungkin juga karena memang begitu adanya. Sebab kalau mau bicara jujur, hidup ini memang tidak gampang, kan? Susahnya lagi, kenapa harus pada saat seperti ini, aku harus tinggal seorang diri? Membuat malam-malamku habis hanya dengan mengagumi kerlap-kerlip Perth dari balik jendela apartemenku yang berada di tingkat 5.

Wajah malam kota ini selalu membuatku terkesima. Pemandangan yg sepertinya sama setiap hari, namun berbeda. Animasi bisu dari pengganti matahari ciptaan manusia. Sinar bulan yg redup malu2 karena tidak bisa mengalahkan terangnya bola-bola listrik yg dengan pongah bertebaran menghiasi kota. Sungguh, ada warna-warni di sana. Dengan gulitanya langit yang tak bergerak, semuanya jadi terlihat semakin kontras. Ada warna orang yg sedang tidur, dan yg sedang nonton tv. Ada warna orang yang baru selesai kerja, dan yg sedang mengerjakan tugas. Ada warna org yg sedang bercinta dan jatuh cinta, ada warna org yg kehilangan teman akrabnya, dan ada juga warna org yg kesepian. Ah! Ada juga warna orang yang marah2, dan juga warna yg merindukan cinta. Tapi semua bisu. Semua bisu dari sini. Sungguh, jendela2 apartemenku di lantai 5 ini bagai layar bioskop film kehidupan. Seluruh alam semesta terbentang di sana. Dari yang paling besar, sampai yang paling kecil. Hanya butuh mata yang jeli saja untuk bisa mengenalinya.


Sinar lampu2 jalanan di kejauhan berkedip2 layaknya bintang2 di langit musim panas. Dewi malam pun semakin mendekati cakrawala. Pastinya makin banyak jiwa2 yg terlelap. Wajah kota ini di waktu malam masih membuatku terkesima. Mungkin pemandangan yg sepertinya selalu sama, namun berbeda. Mungkin karena terlihat seperti layar bioskop yg memutar film kehidupan. Mungkin karena sinar bulan yang terus lembut walau tiap hari ditantang angkuhnya tebaran bola-bola listrik. Yg jelas, ada warna-warni di sana.


just a piece of writing.....di malam2 yg kesepian....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home