a blast from the past.........

malam itu.....semakin larut.
Dan akupun masih berada di sini. Duduk terpaku dengan segelas minuman coklat yang sudah kehilangan hangatnya. Tak tersentuh
Pemandangan di depanku memang telah mencuri segenap keberadaanku. Imaji, dan raga....

Kesunyian tampaknya telah mengambil wujud dalam dunia tiga dimensi ini. Kolam itu. Hitam dan tenang. Dilapisi kabut putih tipis setinggi betis.....yang terus bergerak mengitar, berputar dengan anggun. Begitu putih. Begitu halus. Terus berubah tak mewujud. Keindahan yang tak tersentuh.
Aku mencoba mengulurkan tangan, hendak mengambil segenggam. Hanya kosong yang kembali.
Angin malam membelai lembut di pipi. Dan menghidupkan orkestra ilalang di sekitar. Meramaikan pesta makhluk2 nokturnal yang sejak tadi riuh berceloteh.

Momen ini. Bukan milik siapa2. Momen ini melintasi batas waktu dan dimensi. Berdiri sendiri. Menyirap segenap rasa. Sendiri.......sunyi........indah...........tak tersentuh. Sekaligus menyentuh. Bagian terdalam dari eksistensiku. Dan tinggal selamanya. Seperti kamu...................?

Aku jadi ingat kamu.
Susah payah kuhapus jejakmu dari ingatanku.
Dari hatiku.
Tapi begitu kau muncul kembali di hadapanku.......semua jerih payahku sia2.
Dan aku tak tahu harus bagaimana.
Tahu gak sih? Kamu seperti kabut itu. Indah. Dan menggoda? Tapi tak dapat digenggam.
Jadi terpaksa hanya kupandangi diam2.
Tapi....kamu juga seperti kolam itu.
Tenang di permukaan. Gelap dan sunyi. Dingin?
Yang jelas dalamnya gak kelihatan. Dan aku sungguh tak ingin bertaruh.